RIZKI DAN IKHTIAR
- RIZKI DAN IKHTIAR -
Mungkin kamu tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana kamu berada. dari langit, di laut, di gunung atau di lembah ?; Rabb-mu Yang akan memerintahkan rizqimu untuk menghampirimu dan tak akan pernah keliru..
Allah berjanji untuk menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan dengan bermaksiat kepada-Nya, karena khawatirkan dengan apa yang sudah dijamin-Nya adalah kekeliruan berganda.
Maka jangan mengkhawatirkan rizqi yang sudah pasti; tapi siapkan jawaban "Dari Mana & Untuk Apa ?" atas tiap karunia.
Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.
Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati.
Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusan-Nya.
Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.
Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwah; tapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.
Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.
Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"
Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.
Banyak yang mencampakkan keikhlasan 'amal demi tambahan harta, plus dibumbui kata tuk bantu sesama ; lupa bahwa 'ibadah' apapun semata atas pertolonganNya.
Dengan itu kita mohon agar setiap tetes keringat dan jengkal langkah kita tercatat ikhlas kepada -Nya sebagai tanda bakti dan ibadah hanya untuk Allah semata..
Allahu'alam...
Mungkin kamu tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana kamu berada. dari langit, di laut, di gunung atau di lembah ?; Rabb-mu Yang akan memerintahkan rizqimu untuk menghampirimu dan tak akan pernah keliru..
Allah berjanji untuk menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan dengan bermaksiat kepada-Nya, karena khawatirkan dengan apa yang sudah dijamin-Nya adalah kekeliruan berganda.
Maka jangan mengkhawatirkan rizqi yang sudah pasti; tapi siapkan jawaban "Dari Mana & Untuk Apa ?" atas tiap karunia.
Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.
Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati.
Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusan-Nya.
Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.
Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwah; tapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.
Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.
Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"
Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.
Banyak yang mencampakkan keikhlasan 'amal demi tambahan harta, plus dibumbui kata tuk bantu sesama ; lupa bahwa 'ibadah' apapun semata atas pertolonganNya.
Dengan itu kita mohon agar setiap tetes keringat dan jengkal langkah kita tercatat ikhlas kepada -Nya sebagai tanda bakti dan ibadah hanya untuk Allah semata..
Allahu'alam...
0 komentar:
TULIS KOMENTAR ANDA MENGENAI TULISAN INI