Lima Jersey Terbaik Arsenal Dari Masa Ke Masa
Pada tahun 1886, sebelum Arsenal belum menjadi tim profesional, mereka
kesulitan dana sehingga tidak memiliki jersey. Beruntung ada beberapa
pemain Nottingham Forest yang bergabung dan membawa jersey lama mereka,
sehingga Arsenal kemudian memakai jersey dengan warna yang sama dengan
jersey tersebut, yaitu warna merah.
Semenjak itulah Arsenal selalu diasosiasikan dengan warna merah. Hingga Herbert Chapman kemudian memperkenalkan jersey merah dengan kerah dan lengan berwarna putih pada tahun 1920-an. Konon hal itu diilhami ketika melihat seorang suporter di Highbury yang mengenakan sweater merah tanpa lengan dengan baju putih di dalamnya.
Dan kemudian, pada 1967 lahirlah logo meriam yang sampai sekarang masih digunakan di dada para pemain Gunners.
Sekarang, jersey Arsenal selalu berganti hampir setiap musim. Apresiasi fans terhadap setiap jersey juga terbelah, kepada sisi desain, kepada sisi historis, kepada sisi prestasi ataupun kepada siapa pemain yang pernah memakainya.
Sangat sulit untuk menentukan lima jersey terbaik Arsenal, karena selera dan pertimbangan masing-masing akan sangat berbeda. Dan inilah lima jersey terbaik Arsenal versi GOAL Indonesia:
Semenjak itulah Arsenal selalu diasosiasikan dengan warna merah. Hingga Herbert Chapman kemudian memperkenalkan jersey merah dengan kerah dan lengan berwarna putih pada tahun 1920-an. Konon hal itu diilhami ketika melihat seorang suporter di Highbury yang mengenakan sweater merah tanpa lengan dengan baju putih di dalamnya.
Dan kemudian, pada 1967 lahirlah logo meriam yang sampai sekarang masih digunakan di dada para pemain Gunners.
Sekarang, jersey Arsenal selalu berganti hampir setiap musim. Apresiasi fans terhadap setiap jersey juga terbelah, kepada sisi desain, kepada sisi historis, kepada sisi prestasi ataupun kepada siapa pemain yang pernah memakainya.
Sangat sulit untuk menentukan lima jersey terbaik Arsenal, karena selera dan pertimbangan masing-masing akan sangat berbeda. Dan inilah lima jersey terbaik Arsenal versi GOAL Indonesia:
Home Jersey (2004-2005) |
Jersey ini dipakai oleh punggawa Arsenal ketika mereka berhasil melewati rekor tidak pernah terkalahkan Preston North End.
Meskipun pada saat itu, garis kuning yang terdapat pada bagian depan dan belakang jersey kurang disambut positif oleh suporter The Gunners, jalur garis tersebut tampak membentuk seperti sebuah tameng atau baju perang yang sangat cocok melambangkan keberhasilan Arsenal memecahkan rekor tak tersentuh kekalahan.
Jersey ini juga menjadi saksi bisu keberhasilan punggawa Arsene Wenger mengangkat trofi juara sebelum 'puasa' hingga sampai saat ini.
Meskipun pada saat itu, garis kuning yang terdapat pada bagian depan dan belakang jersey kurang disambut positif oleh suporter The Gunners, jalur garis tersebut tampak membentuk seperti sebuah tameng atau baju perang yang sangat cocok melambangkan keberhasilan Arsenal memecahkan rekor tak tersentuh kekalahan.
Jersey ini juga menjadi saksi bisu keberhasilan punggawa Arsene Wenger mengangkat trofi juara sebelum 'puasa' hingga sampai saat ini.
125th Anniversary Away Jersey (2011-2012) |
Musim 2011/12 memanglah tidak menjadi tahun yang menggembirakan bagi Arsenal, tetapi mereka bisa mengeluarkan jersey away yang lain dari biasanya.
Untuk mengenang umur klub yang telah mencapai 125 tahun, The Gunners memakai perpaduan antara warna biru gelap dan biru terang yang cukup indah, tidak seperti jersey-jersey tandang sebelumnya yang kebanyakan berwarna kuning.
Meski demikian, logo khusus untuk 125 tahun klub membuat banyak perbedaan pendapat. Ada yang mengetakan itu cukup spesial untuk peringatan klub, namun ada juga yang berpendapat hal itu menjadi kekurangan karena ukurannya yang terlalu besar.
Di balik keindahan jersey ini, terdapat kenangan yang sangat buruk, yaitu ketika dibantai dengan skor 8-2 oleh Manchester United pada Agustus 2011 silam.
Home Jersey (1969-1978) |
Jersey ini menjadi penyempurnaan jersey Arsenal untuk tahun-tahun berikutnya hingga sampai saat ini.
Jersey ini simpel tetapi sangat modis. Di dalamnya terdapat logo meriam yang masih sangat orisinil dan belum ada sponsor yang melekat di dada. Tidak mengherankan, jersey edisi retro ini masih tetap laris di pasaran.
Selain itu, Arsenal juga berhasil meraih double winners pada 1971, sehingga jersey ini mendapat tempat yang tinggi di sejarah dan di hati para suporter The Gunners.
Arsenal mencoba menghidupkan kembali jersey ini ketika mengeluarkan model yang sangat mirip pada tahun 2010/11 dengan perubahan logo Arsenal, dan penambahan logo apparel dan sponsor. Tetapi sayang, dari segi prestasi belum berhasil disamai.
"Highbury" Home Jersey (2005/06) |
Jersey dengan warna tunggal dan dilengkapi dengan warna emas pada sponsor melengkapi sisi historis dari jersey ini. Jersey spesial ini menjadi kenangan musim terakhir Arsenal di Highbury sebelum mereka pindah ke Emirates Stadium di musim berikutnya.
Cetakan hat-trick Thierry Henry ke gawang Wigan Athletic di pertandingan terakhir Arsenal di Highbury menjadi ucapan selamat tinggal yang sempurna bagi markas The Gunners sejak 1913 tersebut. Dan jersey ini merefleksikan apa yang terjadi di hari terakhir Arsenal di Highbury.
Meskipun tidak ada trofi juara yang berhasil dimenangkan, jersey ini juga menandakan berakhirnya era emas skuat Arsene Wenger, di mana Henry, Robert Pires dan Denis Bergkamp hengkang di akhir musim.
Home & Away Jersey (2003-2004) |
Dan
inilah jersey skuat 'Invicible' Arsenal yang menjadi tim pertama
setelah Preston North End (1888-1889) yang tidak terkalahkan selama satu
musim penuh.
Sulit memisahkan kedua jersey di tahun puncak kejayaan punggawa Arsene Wenger ini. Meski tersingkir dari semi-final Piala FA, kedua jersey ini akan selalu diingat sebagai jersey yang tidak pernah tersentuh kekalahan di liga.
Jersey kandang Arsenal tahun ini juga cukup memikat dengan perpaduan warna merah dan putih yang cukup mencolok, dan sponsor O2 yang berbaur sempurna dengan logo klub dan logo apparel.
Dan jersey tandang Arsenal juga tidak kalah memikat. Dengan warna kuning mendominasi dipadukan dengan kerah berwarna biru, jersey ini juga memiliki 'sejarah' tersendiri.
Selain menjadi bagian dari skuat Invincible, jersey ini juga dikenang oleh para suporter ketika dipakai dalam pertandingan menghadapi Manchester United di Old Trafford pada Agustus 2003. Tensi panas pertandingan membuat pemain dari kedua tim kerap terlibat cekcok, dan yang paling dikenang tentu saja insiden usai Ruud van Nistelrooy gagal mengeksekusi penalti di menit terakhir, yang disambut sangat emosional oleh para pemain Arsenal, terutama Martin Keown.
Sulit memisahkan kedua jersey di tahun puncak kejayaan punggawa Arsene Wenger ini. Meski tersingkir dari semi-final Piala FA, kedua jersey ini akan selalu diingat sebagai jersey yang tidak pernah tersentuh kekalahan di liga.
Jersey kandang Arsenal tahun ini juga cukup memikat dengan perpaduan warna merah dan putih yang cukup mencolok, dan sponsor O2 yang berbaur sempurna dengan logo klub dan logo apparel.
Dan jersey tandang Arsenal juga tidak kalah memikat. Dengan warna kuning mendominasi dipadukan dengan kerah berwarna biru, jersey ini juga memiliki 'sejarah' tersendiri.
Selain menjadi bagian dari skuat Invincible, jersey ini juga dikenang oleh para suporter ketika dipakai dalam pertandingan menghadapi Manchester United di Old Trafford pada Agustus 2003. Tensi panas pertandingan membuat pemain dari kedua tim kerap terlibat cekcok, dan yang paling dikenang tentu saja insiden usai Ruud van Nistelrooy gagal mengeksekusi penalti di menit terakhir, yang disambut sangat emosional oleh para pemain Arsenal, terutama Martin Keown.
0 komentar:
TULIS KOMENTAR ANDA MENGENAI TULISAN INI